Sinergi Mahasiswa dan Masyarakat dalam Pengembangan Tanaman Obat Keluarga Berbasis Teknologi di Desa Rajabasa Lama II

Authors

  • Akhmad Fauzi Fakultas Sains, Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Lampung, Indonesia
  • Nadella Lesmana Fakultas Sains, Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Lampung, Indonesia
  • Rizki Fitriani Fakultas Sains, Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Lampung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.61924/insanta.v3i4.118

Keywords:

Tanaman Obat Keluarga, TOGA, KKN Tematik, Teknologi Tepat Guna

Abstract

Program pengabdian ini dilaksanakan sebagai bentuk sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat Desa Rajabasa Lama II dalam mengembangkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) berbasis teknologi tepat guna dengan pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development). Metode ini diaplikasikan melalui empat tahap: (1) identifikasi aset lokal (lahan subur, kearifan lokal pengobatan tradisional, dan kelompok tani), (2) pelatihan teknologi penyiraman otomatis (3) pembangunan kemitraan antara akademisi, pemerintah desa, dan UMKM untuk pengembangan usaha, serta (4) pemantauan keberlanjutan berbasis partisipasi masyarakat. Latar belakang kegiatan ini berangkat dari rendahnya pemanfaatan tanaman obat tradisional di tengah masyarakat, meskipun tanaman tersebut memiliki potensi besar untuk mendukung kesehatan keluarga dan pelestarian lingkungan. Masyarakat cenderung lebih memilih obat-obatan kimia, sementara pengetahuan tentang manfaat dan teknik budidaya tanaman herbal mulai memudar. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, tim mahasiswa bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), aparat desa, dan narasumber ahli melakukan serangkaian kegiatan yang mencakup pendampingan lapangan, edukasi, serta pelatihan pengolahan dan budidaya TOGA. Inovasi yang diperkenalkan meliputi penggunaan media tanam ramah lingkungan, teknik perbanyakan tanaman, serta pemanfaatan teknologi sederhana berupa penyiraman otomatis unutk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Hasil pelaksanaan menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya TOGA sebagai sumber kesehatan alami, penyedia pangan sehat, dan peluang usaha. Pekarangan rumah mulai ditata menjadi apotek hidup yang produktif, kelompok pengelola TOGA terbentuk, dan pengetahuan masyarakat terhadap teknologi budidaya semakin meningkat. Dampak positif lainnya meliputi terciptanya lingkungan yang lebih hijau, tersedianya sumber penghasilan tambahan, dan terbangunnya kerja sama berkelanjutan antara perguruan tinggi dan masyarakat.

 

Published

2025-10-31

How to Cite

Fauzi, A., Lesmana, N., & Fitriani, R. (2025). Sinergi Mahasiswa dan Masyarakat dalam Pengembangan Tanaman Obat Keluarga Berbasis Teknologi di Desa Rajabasa Lama II. Insanta : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(4), 219-228. https://doi.org/10.61924/insanta.v3i4.118